Kamis, 05 Maret 2009

Sulitnya MeNcOnTRenG



Tidak berapa lagi kita bakalan melaksanakan hak demokrasi untuk memilih wakil kita di legislatif. Genderang perang Baliho telah ditaburkan di tempat-tempat strategis seperti persimpangan jalan ,dipojok Gang, yah.. kecuali di atas kuburan. Ada yang ukuran besar ada yang ukuran kecil dan adapula yang ukuran seadanya, alias pahe (paket hemat). Semua dengan tujuan untuk menarik simpatik, “Pilihlah aku.....aku adalah wakil kalian siap memgemban amanah untuk masa depan.” Kita pun bingung... masa depan siapa? Emangnya semua bisa dengan mudah seperti membalik telapak tangan, seperti situasi kondisi saat ini? Pengangguran banyak, lapangan kerja berkurang, perekonomian seperti selokan mampet, banyak kotoran.
Pemilu merupakan sarana ,sebagai ajang pemandu pencari bakat, bakat pemimpin dan wakil rakyat. Sebagai salah satu dari rakyat yang mempunyai hak pilih, situasi ini kembali membuat pusing tujuh keliling.
Kebetulan pemilu kali ini, banyak teman yang menjadi caleg. Semuanya teman dekat, semuanya baik, semuanya mempunyai kompeten, semuanya minta dipilih padahal one man one vote.
Saya jadi teringat salah satu cerita pendek yang di tulis pengarang Amerika Serikat, Pearl Buck, dengan judul ”To My Daughters with Love” dengan tulisan.....
once the what is decided,the how always We must not make the how an excuse for not facing and accepting the What.....
Memilih dengan pilihan yang cocok untuk bisa mewakili kita di DPR propinsi memang harus segera di putuskan. Masalahnya kita harus memilih salah satunya.
Pasalnya semua calon yang ada kebetulan semua teman dekat. Ada Baskoro Efendy dari PPD,Koko Sudharyanto Partai Patriot, M. Rifal Pakar Pangan, Syafrudin Nasution dari partai Hanura, dan Dedy Alfian dari PAN. Mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.Namanya juga manusia.
Membuat suatu keputusan memang gampang gampang susah, apalagi harus ada pilihan. Bila kualitas dari dua, tiga, empat dan lima pilihan berbeda jauh, pengambilan keputusan akan lebih mudah. Kemungkinan salah pilih amatlah kecil. Namun, bila kualitas dari pilihan itu nyaris sama, penentuannya menjadi sulit. Lantaran kualitas dari pilihan hampir sama, keputusan tidak akan terpengaruh oleh perbedaan kualitas pilihan tersebut. Nah.... pasti ada faktor faktor lain yang bisa kita ambil sebagai dasar untuk menentukan pilihan.Dan mudah-mudahan saya tidak keliru dalam menentukan pilihan di hari Kamis 9 April 2009.
Yang pasti saya tidak akan GolPut, takut...takut haram! Ada-ada saja fatwanya Ulama.

Tidak ada komentar: