Senin, 26 Oktober 2009

THE C A N D I T A T E S




Dalam setiap perhelatan MUSDA GAPENSI.Banyak peristiwa menarik yang sering terjadi mengiringi acara MUSDA.Selain sarana untuk melaporkan pertanggung jawaban kepemimpinan dan menetapkan program kerja empat tahun kedepan.Sisi lain yang tak kalah menarik dalam MUSDA adalah “pertarungan” siapa yang berhak menjadi Ketua umumnya.Sebagai salah satu asosiasi yang sudah cukup lama dan bergengsi di mata masyarakat pengusaha jasa konstruksi.Jabatan ketua umum selalu menjadi rebutan.Biasanya pertarungan perebutan ketua umum selalu penuh dengan kejutan kejutan yang tidak terduga terutama pada detik-detik menjelang pemilihan.
Musda yang secara periodik digelar setiap empat tahun sekali mengacu pada AD/ART GAPENSI.Persaingan antara kandidat calon ketua umum akan dimulai jauh sebelum acara MUSDA dilangsungkan.Pergerakannya bursa dari hari kehari semakin menghangat sampai ke detik –detik menjelang pemilihan.Bursa kandidat sering bermunculan. Dan yang paling mengherankan Gapensi tidak pernah sepi dari figur-figur yang siap memimpin dalam setiap eranya.Selalu saja banyak kandidat yang muncul.Biasanya ,pada saat menjelang akhir masa jabatan figur –figur itu mulai bermunculan untuk meramaikan bursa pencalonan.Kemudian seiringan waktu berjalan persaingan antara kandidat mulai mengerucut menjadi tinggal dua orang saja terutama pada saat detik-detik menjelang pemilihan.
Tidak banyak orang yang bisa meraih jabatan ketua umum GAPENSI Kalimantan Barat.Sepertinya hanya orang orang tertentu saja yang bisa meraih jabatan itu.Memang banyak yang berkeinginan untuk meraih jabatan tersebut,apa daya selalu orang-orang pilihan saja yang sanggup menggapainya.
Seingat saya ketika di era tahun delapan puluhan .Pada saat mulai berkecimpung di Gapensi.Era GAPENSI Kalbar pasca MUSDALUB.Di saat itu pula GAPENSI merupakan satu-satunya asosiasi perusahaan yang KTA GAPENSI menjadi salah satu persyaratan tender.Jabatan prestisius itu dimulai pada Periode 1990 – 1993 sampai dengan sekarang. Persaingan dimulai munculnya banyak calon yang meramaikan bursa diantaranya H.Jabar Wahab,Syachran Noor MS tetapi menjelang MUSDA persaingan mengerucut tinggal antara Mahmuddin Damanik dengan Almarhum Parada Pohan.Dimana pada masa itu kepentingan pemerintah terhadap organisasi sangat kuat .Intervensi Pemerintah sangat kentara sekali.Hanya orang-orang yang punya keberanian saja bisa berhadapan dengan intervensi itu.Ketika itu Almarhum Parada Pohan sepertinya yang mendapat restu Pemerintah untuk memimpin GAPENSI .Tapi MUSDA berbicara lain ,peserta MUSDA menentukan pilihan kepada Mahmuddin Damanik untuk memimpin GAPENSI.Tiga Tahun kemudian MUSDA kembali di gelar untuk masa bhakti 1993 - 1997.Pada awalnya juga banyak muncul calon calon yang siap memimpin GAPENSI .Kembali pada saat menjelang pemilihan bursa mengerucut tinggal dua orang antara Mahmudin sebagai incumbent dengan Affan Nasution. Pertarungan antara Ketum dan sekum .Pada MUSDA ini Affan menjabat sekum dan mendapat angin dari pemerintah,kembali calon yang didukung pemerintah gagal meraih jabatan tersebut.Mahmuddin Damanik terpilih untuk yang kedua kalinya melalui MUSDA yang demokratis.Pertarungan MUSDA berikutnya kembali terjadi.Mahmuddin mencoba untuk ketiga kalinya dengan catatan harus secara aklamasi .Karena menurut AD/ART aturannya hanya membolehkan terpilih secara aklamasi.Kalau salah satu BPC saja menyatakan pemilihan melalui voting maka gagallah Mahmuddin Damanik.Dan yang terjadi? Ada masalah internal dalam kepengurusan periode itu turut bermain. Beberapa BPC menghendaki Voting. Otomatis usaha Mahmuddin Damanik untuk tetap menjadi ketua umum kandas.Intervensi pemerintah saat itu menjagokan Lachmudin untuk memimpin Gapensi, karena merasa dipecundangi, Mahmuddin Damanik melakukan perlawanan dengan menjagokan H.Alwi Wahab ketua BPC Kab.Sintang untuk maju menjadi ketua umum BPD.Akhirnya figur yang dijagokan pemerintah kembali gagal, karena MUSDA memilih H.Alwie menjadi ketua umum dengan melalui voting yang ketat.
Perebutan ketua Umum di tahun 2001 merupakan masa pertarungan MUSDA pada era Reformasi ,campur tangan pemerintah sudah tidak ada.Pemilihan ketua Umum cenderung dengan kekuatan dari masing-masing figur.Setelah H.Alwie menyatakan bahwa cukup menjadi ketua untuk satu periode saja.
Memang awalnya banyak juga figur yang mencoba bertarung .Pengerucutan kandidat kembali terjadi menjadi dua calon . Sekarang keduanya sudah almarhum ,H.Salimsa’dillah dengan Effendy Syahrir.Pada MUSDA periode ini Salimsa’dillah memenangkan pertarungan melalui voting, jadilah Bendahara Umum menggantikan Ketua Umum untuk masa bhakti 2001-2005.
Seperti diawal tulisan ini ,bahwa setiap MUSDA selalu saja ada kejadian yang mengejutkan.
Menjelang di akhir masa jabatan Salimsa’dillah kondisi kesehatannya sudah sakit-sakitan.Bursa yang beredar untuk menggantikan kepemimpinannya cukup banyak antara lain Almarhum Ir.M.Sabti,Ir.Baskoro Efendy,Drs.H.Syamsulrizal,Rosihan Anward dan calon lain muncul belakangan Drs.H.Ria Norsan,MM,MH.Pada MUSDA VIII pertarungan menjadi demikian menarik karena tanpa disangka-sangka walaupun masih dalam kondisi lemah karena sakit yang berkepanjangan Almarhum Salimsa'dillah masih berminat untuk mencalonkan kembali.
Tarik ulur terjadi ,karena ada sebagian BPC meragukan kemampuan Salim setelah melihat kondisi kesehatannya. Sementara Ir.Sabti juga mencoba untuk menggantikan.Upaya –upaya keras Ir.Sabti untuk merebut ketua Umum telah dilakukan oleh tim suksesnya sampai detik-detik terakhir menjelang pemilihan.Sementara Salimsa’dillah berupaya keras meyakinkan BPC-BPC bahwa kondisi kesehatannya sudah pulih dan siap untuk memimpin Gapensi Kembali.
Menjelang tengah malam sebelum esok hari pemilihan ,Salim tidak bisa meyakinkan BPC tentang kesehatannya.Dia menyatakan mundur dari pencalonan,setelah melalui rapat internal mendadak malam itu juga BPD sepakat untuk mencalonkan Ria Norsan untuk maju bertarung.Majunya Ria Norsan dengan pertimbangan kemampuan dalam “segala”hal tetek bengek MUSDA ,maaf ini rada rada Rahasia...
Kembali kejadian menarik terjadi di MUSDA lima calon kandidat menyampaikan visi dan misinya ,tiga mengundurkan diri.Pertarungan dua kandidat kembali terjadi antara Ria Norsan dan Sabti,yang sebelumnya pernah akan di mediasi oleh beberapa orang agar menyatu dalam satu kepengurusan.Tetapi titik temu sampai menjelang pemilihan tetap di upayakan dan tak pernah terjadi satu kesepakatan.Akhirnya pemilihan tetap dilangsungkan.Pada MUSDA yang panas kasak kusuk Norsan ternyata bisa memenangkan pertempuran dengan selisih angka yang tipis.Maka jadilah tokoh pertama, mungkin termuda yang pernah memimpin GAPENSI Kalimantan Barat.Era dimana Gapensi mencapai asset yang naik drastis secara signifikan dan banyak meraih penghargaan di tingkat Munas.Sayangnya ,Majunya Ria Norsan untuk menjadi Bupati Kabupaten Pontianak dan terpilih. Memupuskan harapan Ria Norsan bisa memimpin kembali Gapensi.
Bursa kandidat dalam MUSDA IX menjadi hangat kembali,mulai muncul beberapa nama untuk meramaikan kandidat ketua umum.Kepemimpinan GAPENSI yang dikalangan banyak orang mengatakan bergengsi,kembali menjadi incaran.Tokoh sukses dan mapan dalam usahanya mulai melirik kursi tersebut.Beberapa nama mulai beredar di bursa antara lain A.Hamid Usman,Fachrudin D Siregar dan Paulus Mursalim.Kandidat tersebut menurut BPC-BPC memang pantas untuk memimpin GAPENSI empat tahun kedepan.Apakah ada kejadian menarik pada MUSDA IX ? kali ini ,mari kita tunggu saja pada tanggal 6-7 November 2009.
“Buah masak di pohon selalu punya harga”!!!!