Selasa, 17 November 2009

THE WINNER !!!!


Seperti yang sudah diperkirakan.MUSDA IX membuat banyak kejutan.Acara yang berlangsung dua hari itu penuh dengan peristiwa menarik dan waktu demi waktu sepertinya penuh arti bagi kandidat untuk mencari simpatik.Penggalangan oleh masing -masing tim sukses terus menerus bergerak dari jam perjam.
Tapi kita lupakan sejenak penggalangan tersebut.Acara MUSDA yang begitu meriah sayang kalau hanya kita ceritakan dari sisi pemilihan ketua Umum.Acara pembukaan MUSDA yang dipersiapkan hanya dalam waktu sebulan ternyata berlangsung begitu meriah .Ruangan Grandball room hotel Mahkota dipenuhi para undangan .Ini menunjukan bahwa Gapensi memang merupakan organisasi yang cukup dipandang dan disegani.Hampir semua pejabat pemerintah dan swasta hadir.Gubernur Drs.Cornelis hadir untuk memberikan sambutan dan membuka secara resmi,Ketua umum BPP,wakil ketua umum I dan Sekretaris umum dan Ketua umum kadinda Kalbar Santioso Tyo ,SH hadir langsung memenuhi undangan .
Dari kalangan asosiasi lain juga tidak ketinggalan ,berarti Gapensi memang merupakan asosiasi yang mumpuni.
Acara demi acara pembukaan Musda berjalan lancar dari laporan ketua panitia sampai sambutan bapak Gubernur yang cukup bersemangat makin menambah meriahnya acara pembukaan.
Pada acara penyerahan penghargaan kepada para tokoh yang berjasa terhadap Gapensi dari 10 orang yang menerima hadir 9 orang, 1 orang ,bapak DR.Oesman Sapta berhalangan karena berada di Australia .Penghargaan untuk 3 BPC terbaik yakni BPC kota Pontianak,Kab.Sambas dan Kota Singkawang penyerahannya juga dilakukan pada acara pembukaan.
Kembali ke pertarungan kandidat ,sampai malam Jumat tanggal 5 November 2009 tiga calon masih menyatakan siap maju . BPD mencoba untuk mempertemukan dalam malam silaturahim BPD,BPC-BPC dan Dewan Pertimbangan.Ketua umum Bapak Ria Norsan memberikan pengarahan kepada semua Calon agar dapat bermusyawarah,namun semua calon tetap sepakat bahwa siap maju.Keputusan tertinggi harus dari peserta penuh BPC sekalimantan Barat,BPC menghendaki ketiga calon mempromosikan diri dalam sisa waktu yang ada.
Setiap BPC diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, M.Harun dari Sintang menyatakan proses demokrasi tetap harus dilakukan .Biarkan pencalonan bergulir berikan kesempatan untuk setiap calon mengadakan Lobby lobby walaupun tinggal hitungan Jam.Begitu pula Supendi dari Landak diikuti oleh Marwan dari ketapang ,Zainuddinsyah dari Kuburaya juga tidak ketinggalan Suparman yang mewakili kabupaten Pontianak mereka sepakat memberikan kesempatan bagi para kandidat untuk melakukan pendekatan ke BPC-BPC.
Melihat Kondisi ini,akhirnya terpaksa Ketua umum dapat menerima dan Cuma bisa berpesan kepada setiap calon untuk dapat menerima kekalahan dalam MUSDA besok termasuk tidak akan membentuk asosiasi baru bila kalah dalam pemilihan.Begitu malam silaturahim selesai dilaksanakan pergerakan masing-masing kandidat melalui masing-masing tim suksesnya mulai bergerak intens.
Kubu Fachrudin Siregar menggunakan basisnya sebagai Posko di Hotel Kartika dan tidak tanggung tanggung mereka memblokir 24 kamar hotel sejak hari selasa tanggal 3 November 2009.Beberapa BPC yang menjadi pendukung utama sudah berada sejak tanggal itu diantaranya BPC kota Pontianak,Sanggau,Sintang dan menyusul Kapuas Hulu.
Sementara Kubu dari Hamid Usman menempatkan Posko di lantai 8 hotel tempat MUSDA berlangsung Grand Mahkota Hotel.BPC yang siap mendukung dari Kota Singkawang , Kubu Raya ,dan Bengkayang.
Untuk Calon lain yang adem ayem gerakannya adalah calon “indipendent” Paulus Mursalim karena maju tanpa tim sukses ,hanya mengandalkan beberapa peserta penuh dari BPC kab.Landak,Bengkayang,dan Kota Singkawang.
Mungkin Melihat situasi kondisi yang terus menerus berkembang dari jam ke jam Paulus mulai merapat ke Kubu Hamid Usman.Pembicaraan mulai dilakukan antara kubu Hamid Usman dengan Kubu Paulus mursalim untuk menjalin suatu kesepakatan.Kedua Kubu mulai menggabungkan BPC yang mendukung.Strategi penggalangan mulai dilaksanakan oleh tim sukses termasuk curi mencuri suara dari masing-masing peserta kubu lawan.Perhitungan diatas kertas sudah mulai dilakukan untuk melihat berapa besar dukungan yang didapat dari 39 suara pemilih.
Strategi penggalangan berlangsung hingga dini hari ,komunikasi via hape berlangsung terus menerus semakin malam semakin intensif.Sepertinya rasa kantuk tidak pernah hinggap di masing masing tim sukses.
Rencana Panitia untuk menemukan semua peserta dengan makan Siang bersama pengurus BPP yang di rencanakan pada selepas sholat Jumat,ditanggapi dingin oleh sebagian BPC pendukung Udin Siregar.Informasi ini diketahui setelah musda selesai,mereka bukan tidak menghormati undangan panitia tapi mereka menyayangkan lokasi pertemuan.Seandainya pertemuan tidak di kantor Hamid Usman mereka menyatakan akan hadir.
Sampai menjelang malam pembukaan kasak kusuk tetap berlangsung pertemuan pertemuan tertutup apa bila memungkinkan terus berlangsung,kesibukan masing-masing ketua BPC menemui para tim sukses masing-masing kandidat tetap saja terjadi.Proses ini makin lama makin membingungkan siapa kawan dan siapa lawan karena hati manusia siapa yang bisa tahu.
Lobby dari hati ke hati terus dilakukan dan meningkat dari “Gizi ke gizi “ mulai juga dibicarakan maklum Saja Gapensikan tempat kumpulan Pengusaha.Untuk hal ini sebaiknya tidak kami ceritakan disini karena biarkanlah berkembang berdasarkan persepsi masing-masing pembaca.
Molornya acara pembukaan dikarenakan terlambatnya pesawat Garuda yang membawa ketua Umum BPP dan sekretaris umum tiba berdampak ke acara Pembukaan.
Acara sidang Pleno untuk membahas pengesahan jadwal acara ,tatatertib dan pemilihan pimpinan sidang terpaksa di geser untuk esok harinya ,malam hari hanya diisi dengan pengarahan dari BPP Gapensi.Tertundanya acara sidang pleno cukup memberi kesempatan lagi para kandidat untuk memperkuat lobbynya.
Namun sejak Undangan pertemuan makan siang dengan BPP di tanggapi dingin oleh BPC pendukung Udin Siregar pergeseran suara mulai cenderung ke arah Hotel Kartika.
Upaya-upaya pantang menyerah dari tim BPD Gapensi untuk menarik kembali suara ,yang pelan namun pasti mulai tergiring ke Hotel kartika tetap dilakukan.Sampai dini hari tetap berupaya mengontak melalui hape.Nada telpon mulai berubah menjadi tidak aktif,baru setelah Musda terungkap bahwa no hape telah berubah dan diubah hanya sesama kubunya no hape mereka yang tahu. Langkah Jitu telah dilakukan oleh tim suksesnya karena no Hape sudah sukar terdeteksi pihak lawan.Kubu Hamid mulai sulit melacak untuk mencuri-curi suara.
Waktu yang tersiksa tinggal beberapa jam lagi,menit demi menit kini mulai berharga upaya meraih suara kembali tim Hamid Usman yang sudah mulai terkikis terus menerus sampai ke titik akhir.
Posisi Hamid Usman semakin kritis sampai menjelang pagi tinggal 2 BPC mendukung yang solid sementara 11 BPC telah dalam genggaman kubu Udin Siregar.Ibarat pepatah ikan dalam bubu telah lepas jangankan menangkap ikan diluar,ikan didalampun telah keluar kemana-mana.
Akhirnya tinggal upaya terakhir meyakinkan Hamid Usman untuk melihat realita ini.Jangan sampai Hamid usman maju dengan di voting yang dapat hanya di permalukan.Mulailah upaya menyarankan agar Hamid Usman menyadari posisinya untuk mulai berpikir kearah mengundurkan diri.Mediasi ini perlu bantuan Ketua umum Ria Norsan,karena dipandang hanya pembicaraan Ketua umum lama keduanya dapat menerima.Pagi hari Sabtu itulah dimulailah pendekatan untuk menyarankan Hamid Usman untuk memikirkan pengunduran diri dengan melihat kenyataan di lapangan . Banyak Sms yang masuk ke Hape sekitar jam 17.53 hari jumat tanggal 6 November 2009 diantaranya dari nomer 08125737xxxx tertulis “informasi,11 BPC yang .........ke Udin Siregar dan dapat kode”.Kemudian dilanjutkan sekitar jam 19.24 di hari yang sama masuk kembali dengan nomor yang sama “Formatur Harun dan Marwan Majid”.Turut menjadi bukti bahwa posisi kubu Udin Siregar sudah tak tergoyahkan.
Akhirnya kenyataan ini dapat diterima Hamid Usman tinggal bagaimana merealisasinya di pelaksanaannya di acara sidang pleno MUSDA.
Sidang pleno yang sudah dikuasai oleh pendukung Udin Siregar karena terlihat mulai dari acara tata tertib terutama mengenai pasal pimpinan sidang sampai pemilihan pimpinan sidang mereka sudah setting sedemikian rupa.
Pada penyampaian laporan pertanggung jawaban BPD yang biasanya adem ayem sudah kelihatan suhu mulai meninggi.Harun banyak menyampaikan penilaian tentang rapor merah BPD dan BPC kota banyak koreksi mengenai laporan keuangan dan pencapaian program kerja yang memang belum bisa terselesaikan.Kritik mengenai belum terbangunnya kantor sekretariat hampir seluruh BPC menyampaikan keluhannya.Tetapi yang paling mendasar hampir semua BPC menyatakan menerima sepenuhnya laporan pertanggung jawaban BPD.Pada penyampaian tanggapan atas laporan pertanggung jawaban sudah ada beberapa BPC menyatakan dukungan kepada Udin Siregar,atas dasar hitungan tersebut makin jelas Udin Siregar makin diatas angin.
Mediasi mulai dilakukan Bapak ketua Umum Demisioner sebagai mediatornya dan memerlukan tempat yang netral untuk mempertemukan kedua pihak.Tepat jam 10.24 hari sabtu pertemuan kedua pihak sudah menemukan titik temunya.Hamid Usman Positif mengundurkan diri,tinggal bagaimana caranya menyampaikan dengan cara terhormat pada sidang paripurna MUSDA.
Pada saat penyampaian perkenalan kandidat ketua umum,pimpinan sidang membacakan bahwa yang memasukan surat pencalonan 3 kandidat. Berdasarkan abjadA.Hamid Usman,Fachrudin D Siregar dan Paulus Nursalim.Karena sejak awal yang harus menyampaikan visi dan misi sesuai abjad maka Hamid Usman mendapat giliran pertama menyampaikan Visi dan misinya di hadapan para peserta MUSDA,Hamid maju dengan percaya diri sementara petugas membagikan visi dan misinya.Hamid memanfaatkan LCD dalam menyampaikan visi dan misi,penyajiannya menggunakan power point. Tapi setelah itu apa yang terjadi?.... Sebelum turun dari mimbar Hamid dengan santai dan tegas menyatakan mengingat situasi dan kondisi yang berkembang selama MUSDA dan demi menjaga keutuhan serta keharmonisan Gapensi dia menyatakan mengundurkan diri.Para peserta tersentak mungkin tidak menyangka sedramatisir ini MUSDA berakhir,Ketua Umum demisioner langsung memeluk Hamid Usman disusul Pimpinan Sidang kemudian kandidat Udin Siregar turut menyongsong untuk memeluk Hamid Usman sebagai titik nadir dari semua acara persidangan.Kelihatan mereka semua lagi pamer,pamer menitikan air mata yang jelas bukan air mata buaya.
Acara penyampaian visi dan misi tetap harus dilakukan, yang mendapat giliran kedua adalah Fachrudin Siregar dengan mantap visi dan misi disampaikan dihadapan para peserta MUSDA.Karena kondisi sudah mengarah aklamasi maka tepuk tangan sering terdengar.Giliran Paulus menyampaikan Visi dan Misinya ,Sampai beberapa kali pimpinan sidang memanggil ternyata batang hidung Paulus tidak juga nongol-nongol di Mimbar.Akhirnya sidang tidak dapat menunggu lama,kemudian karena calon ketua umum dinyatakan calon tunggal dan berhak diputuskan untuk diangkat secara aklamasi.
Sejarah pertama MUSDA Gapensi bisa melakukan pemilihan ketua umum secara aklamasi,karena dengan cara tersebut tidak ada pihak merasa kalah dan tidak ada pihak yang mabuk kemenangan.
Sidang Paripurna tinggal memutuskan siapa yang berhak mendampingi ketua formatur ,acara sidang sedikit gaduh ,Hamid Usman mengambil mike untuk intrupsi menenangkan pendukungnya .
Kegaduhan akhirnya dapat diatasi para peserta sidang sepakat bahwa keputusan yang akan mendampingi ketua formatur untuk memilih pendamping diserahkan sepenuhnya kepada ketua formatur.Memang sudah diperkirakan semula Harun dan Marwan Majid menjadi pendamping ketua formatur untuk menyusun kepengurusan BPD masa Bhakti 2009-2013.
Penyusunan yang dijadwalkan pada pukul 16.00 sore sudah harus tuntas ,dengan mudah di selesaikan karena kompromi sudah terjadi sebelumnya.Maka MUSDA dapat di tutup lebih awal karena Ketua Umum dan Sekretaris umum BPP harus sudah meninggalkan Pontianak Sore itu juga untuk menuju Jakarta karena keesokan hari sudah harus ke Filandia.
Tibalah pada saat pembacaan Surat keputusan BPP . Kabinet yang tersusun dapat mengakomodir antara BPD lama dengan orang-orang pilihan dari tim sukses Fachrudin D Siregar.Hanya beberapa orang kepengurusan BPD yang tidak masuk dalam kepengurusan baru.Ria Norsan kelihatan puas untuk melepas Gapensi yang selama empat tahun dibinanya dan sekarang turut mebidani kelahiran kepengurusan 2009-2013 .Sepertinya memang Tuhan tetap berkehendak Gapensi Kalbar tetap berjaya, melihat komposisi ideal telah terwujud melalui jalan yang penuh liku-liku.
Perencanaan yang matang dan persiapan panjang telah membuktikan mereka memang layak menjadi ........THE WINNER !!!!
Para peserta MUSDA pulang ke kampung Halaman dengan wajah penuh senyuman . Masing-masing jalannya sudah mulai agak miring sebelah, karena disaku kantong celana sudah kelihatan menebal dan sangat tebal entah apa isinya hanya mereka dan Tuhan yang tahu..?????
SELAMAT UNTUK BANG UDIN ANDA TELAH MEMBUKTIKAN UNTUK MERAIH SESUATU PERLU KEULETAN DAN KONSISTENSI.
“Buah masak dipohon selalu menggugah selera”