Rabu, 25 Februari 2009

U ARE MY HERO.....


Ketika sedang menunggu lampu merah di persimpangan jalan,mata telihat spanduk dari salah satu caleg” I love You teachers ,You are my Hero”.Kebetulan yang memasang spanduk tersebut adalah teman dekat dan baik , mencoba menjadi caleg. Mohon maaf namanya tidak dituliskan di blog ini.
Ternyata guru mendapat tempat tersendiri bagi teman tadi sehingga perlunya spanduk tersebut dipasang dan hanya satu-satunya spanduk yang mengusung kecintaannya pada profesi guru.
Atau dia mengerti benar potensi yang ada ,dari jumlah guru memang cukup banyak dan mesti di garap.
Tanpa merendahkan profesi guru memang dalam setiap kesempatan pilkada maupun pemilu selalu menjadi objek yang harus diperjuangkan.Tetapi begitu usainya perhelatan nasib guru sepertinya dilupakan ibaratnya diombang ambing bagai sebuah barang dagangan oleh partai politik.
Padahal pendidikan merupakan hak rakyat.Bila pendidikan gagal dinikmati rakyat berarti pemerintah telah gagal mengaplikasikan amanat konstitusi.Maju mundurnya pendidikan selalu ditentukan oleh besarnya pengabdian para guru,mereka motor penggerak pendidikan ditangannya generasi penerus anak bangsa dipertaruhkan.
Kesejahteraan guru merupakan syarat mutlak agar mereka bisa melaksanakan tugasnya penuh dengan dedikasi.
Tanpa mereka ,anak bangsa terutama kita tidak mungkin bisa seperti ini.
Sungguh,dedikasi para guru mulai dari taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi selalu memberi kesan tersendiri.Mengisi lembar lembar kehidupan yang tak mungkin bisa Ku lupakan.
Mulai dari Bu Nunung, Guru taman kanak-kanak yang mengajarkan saya sehingga bisa menyanyikan lagu “hari sudah siang, ibu guru pulang sekolah,kawan-kawanku selamat siang,selamat siang ,besok kami kan datang”.Juga lagu-lagu lainnya seperti balonku,topi saya bundar serta bersajak walaupun dengan cara menghafal ,karena waktu itu belum bisa membaca.
Kemudian di waktu Sekolah Dasar , dua orang guru mempunyai kesan mendalam ada pak John de Gautte mengajarkan kami untuk bisa memimpin karena setiap pelajaran olah raga kami disuruh bergantian untuk memimpin senam gerak badan bagi teman teman yang lain. Pak Edmundus Jutin guru kelas yang tegas dan bijak mengajarkan menulis rapi dengan buku garis tiganya,pelajaran berhitung yang pada waktu itu kita hanya mengenal hitungan pecahan sen,kelip,ketip,setali,rupiah,dan pada waktu kelas dua kami wajib menghafal perkalian,banyaknya hari pada masing –masing bulan dengan cara tangan di kepal dan dilihat dari tonjolan kepalan jari tangan.Apabila tonjolan tinggi berarti bulan itu berjumlah harinya 31 hari dan yang rendah 30 hari kecuali februarinya.
Masuk ke SMP pun ,ada satu guru yang sulit dilupakan karena saya paling sering kena hukuman namanya ibu Sri Mawarti.Beliau mengajar ilmu ukur karena pelajaran itu merupakan pelajaran yang sulit bagi saya.Untuk sekedar membuktikan bahwa dua segitiga sama dan sebangun, sulit bukan main termasuk perbandingan segitiganya.Pada waktu SMP pelajaran Matematika masih terpisah antara Aljabar dan Ilmu ukur.
Kemudian ada satu guru yang setiap pergi mengajar masih menggunakan sepeda namanya pak Surya ,Beliau mengajar Sejarah Indonesia dan sejarah Dunia tanpa membawa buku.Setiap masuk kelas beliau bisa mengajar seperti bercerita menyebutkan waktu kejadian dan pelaku sejarah termasuk lahir dan wafatnya secara tepat,tanpa buku sekali lagi tanpa buku.Sungguh mengagumkan.
Di SLTA saya melanjutkan ke STM negeri I,disanapun banyak guru yang berkesan diantaranya pak Ken Batiusna dan Pak Muin yang mengajarkan saya menjadi drafter dan menghitung Rencana Anggaran Biaya.Modal saya untuk bisa terjun ke dunia kerja.
Di STM ini pula kami mulai sholat Jumat secara rutin karena pada pelajaran agama Islam kami semua murid diwajibkan untuk membuat buku Agenda sholat yang berisi Mesjid tempat sholat,Muazin,Imam Sholat,Judul khotbah serta ringkasan isi khotbah berikut nama dan tandatangan khatibnya.Buku itu di kumpulkan setiap bulannya untuk diberi nilai.Termasuk mewajibkan setiap siswa bisa melaksanakan sholat jenazah.Kami semua di uji satu persatu kedepan untuk melaksanakan sholat jenazah dengan bacaannya di perkeras.Sang Guru tersebut sekarang masih sehat wal afiat namun sudah pensiun namanya Bapak Hasan Ghafar.
Selesainya sekolah di STM ,ternyata saya bisa diterima di fakultas Teknik UNTAN,tetapi tidak pada tempatnya saya untuk bercerita banyak tentang kejadian di bangku kuliah.Kecuali di perguruan tinggi itulah saya sukses memperdalam ilmu “pacar memacar” dan lulus mendapat pendamping hidup.Yang tidak sangka dan di duga ternyata seorang Guru pula.
Kemajuan dari suatu Bangsa terletak bagaimana Bangsa itu bisa membangun Sumber Daya Manusianya,Membangun Sumber Daya Manusia harus dimulai dari menghargai dedikasi dari para Guru.
U ARE MY HERO..........

Minggu, 22 Februari 2009

C E R A I


Situasi perpolitikkan di tanah air semakin hari semakin menghangat ,manuver para kandidat calon presiden masuk babak pembukaan, bidak-bidak catur sudah mulai digerakan untuk mencari posisi-posisinya.Pembicaraannya sudah melanda hampir disemua lini warung kopi.Semua lapisan masyarakat hangat membicarakan dengan versi dan menurut analisa-analisanya masing-masing mulai dari tingkat tukang parkir sampai ke dunia akademikpun ada disana.Analisa bisa berdasarkan teory akademik maupun kelas amatiran.Apapun levelnya semua bisa menambah wacana keilmu pengetahuan setiap orang.Mendengarkan perbincangan mengenai perkembangan pencalonan presiden dari sudut pandang masyarakat warung kopi kelas 2000 perak cukup mengasyikkan juga.Banyak hal yang kadang kita mendapatkan berita yang mengejutkan diluar perkiraan .Memang benar juga ,kita sering terpaku dari berita yang dirilis koran maupun stasiun televisi berdasarkan narasumber pengamat si A,si B yang kadang jauh meleset dan sering tak ada malunya apabila pengamatannya salah besar,dan anehnya merekapun masing sering dimintakan pendapatnya.
Daripada kita disajikan pengamatan yang saya rasa biasa-biasa saja lebih baik kita mendengar pengamat amatir kelas warung kopi yang kalau hasilnya salah ,kita bisa maklumi namanya saja pengamat kelas kopi pancong.
Salah satu perbincangan yang cukup menarik yang pernah saya dengar tentang kemungkinan akan bercerainya pasangan SBY-JK,juga menjadi hotnews warung kopi disetiap sudut kota pontianak .Menjadi begitu menarik karena begitu menguatnya tarikan dari dalam partai GOLKAR agar JK berani mengajukan diri menjadi calon Presiden.Sedemikian kuatnya tarikan internal dari partai GOLKAR sampai-sampai 33 DPD mendesak JK dalam rapat konsultasi nasional partai.Sehingga sudah menjadi ketentuan apabila semua DPD menginginkan makanya otomatis DPP tidak dapat berbuat apa-apa.
Tetapi yang namanya dunia politik tidak ada yang namanya harga bandrol semua selalu dipasang pada posisi ada nilai tawarnya,maka dengan tingkat kejelian yang tinggi sang ketua DPP menjawab akan melakukan sholat istikarah dulu.Maka harga bandrolnya masih dalam koridor nilai tawar, yang tentunya setiap saat akan bisa berubah kembali.
Memang harus diakui juga saat ini calon pasangan Presiden dan Wapres dari partai manapun yang akan keder(ngeper) juga jika SBY-JK masih tetap bersatu.Dwi tunggal yang selalu saling mengisi dan menguasai permasalahan masing-masing tugasnya,sehingga semua persoalan bisa diselesaikan berkat kekompakannya.
Jadi tidak ada pilihan lain yang nama politik tentunya segala strategi harus dijalankan.Maka diupayakan jurus awal berusaha untuk memisahkan SBY-JK terlebih dulu.Apabila SBY dan JK maju sendiri sendiri, maka calon kandidat lain menjadi punya peluang sama besar dibanding dengan SBY-JK maju bersama kembali.Sebagai perumpamaan pasangan ganda bulutangkis kita Rexi dan Ricky subagja,mana yang bertugas mengatur serangan dan mana yang bagian menyemes mereka bisa berbagi tugas dengan baik dan hasilnya mendali emas olympiade.
Begitu DPD GOLKAR mengeluarkan pernyataan JK maju Capres langsung disambut Sri Sultan dengan pernyataan siap meladeni untuk bertarung dalam pemilu presiden mendatang.Walaupun hitung-hitungan kalau JK maju menjadi Capres akan ada resikonya, dan melihat sepak terjang selama ini JK merupakan type pemimipin yang berani mengambil resiko karena latar belakang beliau yang pengusaha sudah terbiasa mengambil resiko.Selain itu beliau walau hanya dengan peran wapres saja bisa dengan berani dan cerdas dalam menyikapi persoalan bangsa sehingga SBY banyak terbantu dalam menyelesaikan masalah bangsa.Bisa –bisa saja pilihan ini memang benar akan diwujudkannya.Sementara kubu SBY dengan bijak menyikapi ini dengan tetap menciptakan satu ruangan mediasi dalam harga tawar ,bukan putus harga.
Yang namanya politik memang tidak ada yang abadi tetapi politik masih bisa dihitung-hitung berdasarkan pengamatan selama beberapa kali pemilihan Presiden di Indonesia.Belum pernah sekalipun ada presiden yang bukan orang Jawa,kecuali Habibie itupun merupakan akibat dari proses terjadinya pergantian dari kekuasaan pasca reformasi bukan dari pemilu.
Kondisi pilpres yang one man one vote,dan realita jumlah penduduk di pulau Jawa merupakan mayoritas bisa jadi hitungan, ini menjadikan acuan oleh pengamat tingkat warung kopi,untuk menyatakan sangat sulit capres yang bukan Jawa untuk bisa terpilih.
Tetapi ada sebagian menyatakan ini hanya manuver GOLKAR untuk minta jatah lebih dalam penentuan kabinet apabila memenangi Pilpres,atau untuk mendongkrak suara pemilu legislatif dengan menggunakan popularitas JK,berarti manuver DPD-DPD itu demi untuk kepentingan para calegnya dalam pemilu legislatif 9 April 2009 dan sah-sah saja ,namanya stimulus politik dari JK untuk para Calegnya.
Memang kata cerai mudah diucapkan tapi perlu waktu lama untuk bisa diwujudkan dan mesti dipikirkan berjutakali untuk sebuah perkawinan.
Maka simaklah sepotong bait lagu dari ONCE “Aku Mau”
Kau boleh acuhkan diriku..... Dan menganggap aku tak ada..... Tapi tak merubah perasaanku Kepadamu....... Kuyakin pasti suatu saat Semua kan terjadi.... Kau kan mencintaiku Dan tak pernah Melepasku........

Kamis, 19 Februari 2009

R O K O K


Merokok dapat menyebabkan kanker,serangan jantung,impotensi dan gangguan kehamilan dan janin begitu bunyi tulisan yang tertera di setiap bungkus rokok,fatwa ulama mengharamkan rokok bagi anak dan wanita hamil,kurang apalagi larangan untuk tidak merokok.Nyatanya rokok tetap merupakan barang yang selalu ada dimanapun lingkungan kita berada mulai dirumah,di angkot,disekolah,di kantor,di mall-mall bahkan dirumah sakitpun ada karena dokterpun masih kelihatan dengan enaknya merokok.
Bahaya merokok dan isi kandungan racun dari sebatang rokok sering kita dengar tapi bagi perokok berat mereka tetap bersikap manaduli.Semboyan mereka lebih baik putus cinta dari pada putus rokok,merokok mati tidak merokokpun mati juga.Bahaya rokok bukan hanya bagi perokoknya sendiri dan para ahli kesehatan mengatakan bahwa asap rokok justru berbahaya bagi perokok pasif(orang yang tidak merokok tapi kecipratan asap rokok) dibanding dari perokok itu sendiri.
Makanya negara yang sangat mencintai warganya seperti Singapura melarang keras merokok di tempat-tempat umum, bahkan melakukan denda bila melakukan pelanggaran atas larangan tersebut.Larangan merokok bukan saja di tempat-tempat umum yang tertutup di tempat-tempat terbukapun pemerintah Singapura secara tegas menyatakan daerah bebas asap rokok.
Ruang lingkup perokok dipersempit, demi kesehatan penduduknya.Bagaimana ? di Indonesia yang mungkin karena jumlah penduduknya begitu banyak,kemudian penghasilan dari cukai rokok bagi pendapatan negara cukup besar,belum lagi dari sisi tenaga kerja yang sudah tergantung dengan industri rokok seperti petani tembakau,buruh-buruh pelinting rokok,maupun buruh dari pabrik-pabrik rokok seperti di Kudus dan Kediri.Memang benar,untuk urusan rokok di Indonesia merupakan buah simalakama. Disatu sisi merupakan sumber penghasilan disisi lain sumber bencana,suatu pilihan yang sulit atau dua-duanya biarkan berjalan seiringan.
Yang pasti akan terjadi adu kekuatan antara produsen dan masyarakat anti rokok melalui komnas perlindungan anak.
Produsen akan jor-joran mengiklan rokok produknya,toh biaya iklan ditanggung oleh perokok itu sendiri.Mengingat berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh iklan terhadap dorongan remaja untuk merokok se usia 13-17 tahun mencapai 91,7 persen.Jadi, Selama ketegasan dari pemerintah belum ada maka selama itulah adu kekuatan akan terus berlangsung.
Belum lagi kebiasan buruk dari lingkungan terdekat seperti orang tua apabila menjadi perokok aktip.Anak-anak remaja mereka seperti terobsesi dengan kenikmatan dari merokok seperti makanan yang melezatkan saja.
Untungnya saja sebelum saya menjadi orang tua bagi anak –anak, kebiasaan tersebut sudah bisa saya hentikan disekitar tahun 90- an.Karena anak pertama saya lahir pada tahun 91.Cara menghentikan kebiasan merokok tersebutpun tidak begitu merepotkan dimulai dari hal yang sangat sepele saja.Pada saat itu saya sering melobby proyek dengan cara menemui Pimpro.Karena yang ingin menemui sang Pimpro begitu banyak, maka semuanya harus mengantri seperti pasien menunggu dokter.Sambil menunggu ,biasanya kita selalu menghabiskan waktu dengan merokok dan jeleknya lagi kalau tidak merokok kayaknya sulit untuk kita memulai suatu pembicaraan.Seolah olah tanpa merokok ,tidak ada rasa percaya diri,berpikirpun terasa begitu sulitnya semuanya harus ditemani rokok.Entah kenapa tiba-tiba dibenak timbul pemikiran,kalau saya tergantung terus-menerus dari rokok,akan menjadi apa?Sejak saat itu juga, sebungkus rokok Jarum super enambelas berikut korek apinya yang ada di saku baju, saya buang ke tong sampah,titik.
Namun biaya dari kebiasaan merokok tetap saya keluarkan. Hanya penggunaannya dialih fungsikan menjadi pembiayaan cicilan kaplingan tanah,dan yang terjadi sungguh di luar dugaan beberapa tahun kemudian kami mempunyai beberapa tanah kapling yang siap bangun termasuk siap jual kalau kepepet.
Ketimbang kalau masih merokok yang didapat hanya abu rokok dan simpanan penyakit di badan yang setiap saat bisa muncul akibat reaksi dari lamanya merokok.
Perjalan waktu merokok dari saya mulai kuliah sampai selesai dan kemudian kerja, saya tutup begitu saja tanpa bantuan perantara apapun baik permen maupun permen karet,langsung saja tidak ada keinginan lagi untuk merokok walaupun melihat kiri-kanan kepal-kepul merokok dengan nikmatnya.Sekarangpun dimobil tetap dilarang merokok bagi yang berada didalamnya,dirumah tidak ada anggota keluarga yang merokok,asbak rokok kami tak punya.Anak-anak juga tidak merokok walaupun kami tidak pernah mengeluarkan larangannya, cukup mencontohkan untuk tidak merokok.Itu bisa dideteksi dari bau mulutnya tidak bau tembakau,kecuali bau jengkol kalau habis makan jengkol rendang.
Biasanya perokok berat mulutnya bau asbak.Sungguh beruntung bagi para wanita yang mempunyai suami bukan perokok berat selain uang belanja tidak berkurang dan yang paling penting tidak pernah mencium asbak rokok.
Melawan diri sendiri memang serasa sulit tapi kalau ada kemauan pasti gampang apalagi kalau menghasilkan tanah kaplingan.
Pokoknya gampang dech..........!!!!!!

Minggu, 15 Februari 2009

JUAL DIRI



Menjual diri,satu kalimat pendek terdiri dua suku kata yang sering berkonotasi negatip.Kalimat yang sering diidentik dengan prostitusi ,padahal konteks dari menjual sangatlah luas. Jual diri ,erat kaitannya memasarkan kemampuan dari seseorang.Kemampuan seseorang apabila tidak bisa dieksplotasi keluar, maka kemampuan tersebut hanya sia-sia tak termanfaatkan.
Semua orang pada prinsipnya mempunyai kemampuan dan telah di berikan oleh Allah SWT sejak lahir ,tapi selama kemampuan tersebut tidak diketahui oleh orang lain apalagi oleh diri sendiri maka siapa yang bisa tahu?.
Hari-hari menjelang pemilu legislatif ,merupakan hari hari para caleg berjuang untuk memasarkan dirinya terhadap para konsumennya, dalam hal ini adalah rakyat yang telah mempunyai hak pilih.Berbagai macam cara mereka memasarkannya bisa dengan brosur,kartu nama ,iklan di radio,bisik-bisik tetangga bahkan melalui baliho yang bertebaran di persimpangan jalan.Semuanya dengan wajah penuh senyuman ....kan!, nggak mungkin memasang wajah preman,maksudnya muka perang. Bahkan begitu banyak Caleg pria tiba-tiba lebih suka terlihat memakai peci entah apa maksudnya? Hanya hati mereka yang tahu.Sementara caleg wanita menebarkan pesona dengan kecantikkannya,seolah-olah dengan kecantikkan semua persoalan rakyat bisa terselesaikan. Para caleg memang harus bisa tampil maksimal dan selama ini di perbolehkan juga tidak melanggar undang-undang.
Wajah kota berubah menjadi begitu meriah penuh baliho dan umbul-umbul serta bendera partai.
Menjadi pertanyaan?, apa itu effektif bisa meraih simpati dari pemilih.Apa mungkin? dengan telah menampangkan diri di Baliho serta-merta rakyat langsung memilihnya.Rakyat yang mana bisa diraih simpatinya dengan modal senyuman di baliho,sedemikian bodohkah masyarakat.
Bisa disodorkan tampang yang dibuat-buat langsung bisa dipilih,bagaimana kinerja dari masing-masing calon legislatif,bagaimana track recordnya, sejauh mana caleg bisa dipercaya untuk mengemban amanah, memperjuangkan aspirasi masyarakat,menyampaikannya dalam tiap sidang,kemampuan mengkomunikasinya,prioritas apa yang perlu segera diwujudkan ,bagaimana caranya mencarikan solusinya,kemudian merealisasikan dari keinginan masyarakat pemilihnya.Seribu pertanyaan menggelanyut di benak pemilih,dan belum ada terdengar dari satu calegpun mengungkapkan dihadapan publik.Kecuali janji-janji setinggi langit tanpa mengungkapkan cara merealisasikannya yang realistis.
Apa mereka sudah mendengarkan denyut nadi dari keinginan masyarakat,cukupkah waktu kurang lebih 3 bulan untuk mendengarkan denyut nadi itu.Sepertinya semua serba instan,jangan-jangan akan melahirkan wakil rakyat yang instan pula dan mudah-mudahan saja tidak seperti itu.
Menjadi wakil rakyat memang hak semua warga negara,tapi tanpa melalui suatu proses yang matang dan terencana. Sepertinya sekedar menjalani ritual 5 tahunan yang dari pemilu ke pemilu tanpa adanya perubahan mendasar.Hanya sebagai Formalitas dari suatu syarat adanya demokrasi saja. Tidak menyentuh hal yang paling urgensi dari demokrasi itu sendiri,mensejahterakan rakyat.
Memang kita semua masih dalam tahap belajar ....belajar memilih,dan belajar agar bisa untuk dipilih.
Belajar demokrasi yang telah terbelenggu selama 30 tahun.
Dan kita harus berani memulai.......
Seperti panton MAT JELANGOR di Baliho-Balihonya,
Nasi udok,Nasi kebuli, Dah dudok,Tadak peduli.
Tudong saji,Jatoh di rumpot, Banyak janji,banyak ngerampot.
Ikan belidak,dibikin kerupok Bukti tadak,Janji betumpok.
Jangan dipileh....!!!!!!!

Selasa, 10 Februari 2009

BARONGSAI


Walikota Pontianak Sutarmidji mengizinkan Arakan Naga Pada puncak perayaan Cap Go Meh 9 Februari 2009 di Kota Pontianak,meskipun masih dalam tempat yang terbatas.Arakan naga yang diperbolehkan di lokasi tertentu mulai dari lapangan PSP keluar melalui jalan RA Kartini di belakang Mall Matahari belok kanan melalui jalan Patimura menuju Jalan Gajah mada sebagai pusat kegiatan.Karena di jalan Gajahmada merupakan daerah China Townnya Pontianak.
Arakan Naga dengan dasar surat keputusan walikota Pontianak diperbolehkan kembali. Sempat mendapat tanggapan protes dari salah satu ormas juga statement sebagian ulama yang menyatakan haram bagi umat Islam yang mengikuti kegiatan tersebut maupun menontonnya.
Kita tidak pada posisi yang berkompeten untuk mengomentari pro dan kontra adanya arakan Naga ,yang jelas hari Senen di Pontianak pasti akan ada kemacetan di jalan jalan karena adanya penutupan sebagian ruas jalan.
Kemacetan akan bertambah parah karena pertunjukan itu pasti akan menyedot penonton yang tidak sedikit walaupun himbauan untuk tidak menonton sudah dikeluarkan.
Bahkan harian Tribun Pontianak menuliskan secara khusus di kolom Editorialnya hari Senin tgl 9 Febuari 2009 .Menegaskan bahwa tahun ini menjadi istimewa manakala negara tidak lagi mengekang kebebasan berekspresi budaya masyarakat Tionghoa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
Diskriminasi hak-hak sipil dan kebebasan berbudaya Tiongkok selama orde baru,telah dihapuskan seiring pemberlakukan UU nomor 12 tahun 2006.Oleh karena itu,tidak ada alasan lagi menolak,bahkan menghalang-halangi kebebasan berbudaya Tionghoa.
Perayaan Cap Go Meh kali ini tidak hanya mencatatkan tinta emas dalam konteks keaneka ragaman budaya bangsa Indonesia ,tetapi sekaligus membuka peluang di sektor wisata.
Even perayaan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh di kalbar bahkan telah masuk dalam agenda kalender wisata.Peluang ini jelas akan memberikan nilai plus dalam program visit Indonesia di masa-masa mendatang.
Perayaan cap go meh tidak sekedar mengusung nilai-nilai budaya,tetapi juga potensial menghasilkan devisa bagi pemerintah daerah,baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.Dan yang sudah pasti para pedagang kakilima,tukang parkir panen di hari Cap Go Meh.
Sebuah peristiwa yang memang sebelumnya di larang karena ada kepentingan politik ,akan menimbulkan gejolak sementara, apabila larangan tersebut kemudian dicabut.Merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja tapi seiring perjalan waktu,peristiwa itu akan menjadi hal yang biasa-biasa saja.
Sebagai analogi, kita baru belajar makan sambal yang terasa sangat pedas di lidah.Hal pertama, sudah pasti mata terasa berair kepedasan ,perutpun mula-mula menolak bahkan waktu (maaf) buang airpun “knalpot” terasa pedas.Tapi pada saat semuanya telah menjadi kebiasaan maka semuanya menjadi biasa-biasa saja,semua kembali seperti hal yang wajar.
Untuk itu perayaan Cap Go Meh kali inipun seharusnya kita anggap peristiwa biasa saja ,arakan naga yang memang ada setiap hari ke 15 perayaan tahun baru Imlek yang bermakna sebagai ungkapan rasa syukur terhadap pencipta alam semesta.Ungkapan syukur ini dipanjatkan di akhir liburan 15 hari yang diberikan raja ketika berkuasa di Tiongkok di masa silam.Itulah yang menjadi dasar oleh masyarakat Tionghoa menjalani budaya arakan naga di hari Cap Go Meh.
Sebagai warga negara Indonesia yang telah mengakui teman-teman kita yang telah terlahir di bumi Indonesia walaupun mereka merupakan keturunan Tionghoa.Marilah kita satukan persepsi bahwa arakan Naga hanya peristiwa budaya bukan ritual keagamaan.
Seperti mereka juga ,manakala sebagian dari warga kita melaksanakan perayaan robok-robok yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Safar yang jatuh pada tanggal 25 Februari 2009 dipusatkan di sungai Kakap,Peniti,Segedong,dan Kuala Mempawah terlihat multi etnis turut menikmati perayaan itu sambil mereka saling menghargai.
Khasanah Budaya suatu Bangsa merupakan cerminan dari adab bangsa itu sendiri,apabila kita mampu mengelolanya dengan baik dan diakui oleh dunia,ujung-ujungnya menghasilkan duit(devisa) juga.
Karena duit tak mengenal suku bangsa,kemudian duitnya kita bisa rasakan bersama ,pada akhirnya kitapun bisa mendapat keuntungan bersama-sama. Berakit kita ke hulu berenang ketepian bersakit-sakit dahulu dapat duit kemudian.
Betul ndak.....!!!!

Minggu, 08 Februari 2009

H U N T I N G



Memang sudah di perkirakan seperti semula,kedatangan kami untuk mengikuti acara MUNASUS ASTTI masih terlalu awal. Jam 11,45 kami sudah sampai di hotel KARTIKA CHANDRA.CECK in di hotel oleh panitia yang biasanya dimulai lewat jam 12 siang ternyata bisa dilaksanakan jam itu juga. Sehingga kami tak perlu lagi menitipkan koper karena langsung dapat kamar dan siap ditempati.
Karena hari masih siang dari pada bengong di kamar tanpa kerjaan, sayapun usul kepada rekan-rekan untuk jalan-jalan keluar.Sementara kawan-kawan tak ada yang mengusulkan tujuan,sayapun bilang sebaiknya ke Roxy saja.Mereka semua pada setuju saja.Kecuali Anto dan Koko yang dia bilang akan dijemput seorang teman dekatnya.Saya,Indrawan,dan tiga “S”(Sumarno,Sutarno,dan Syahdan) menuju ke Roxy dengan menggunakan taxi.Kami berlima menuju Roxy untuk “hunting” barang yang kami inginkan masing-masing.
Seperti yang pernah saya tulisan di blog ini tentang ganti hape...karena PDA saya bermasalah pada batereinya kesempatan ini akan saya gunakan untuk mencari baterei hp itu.Asal tahu saja di Pontianak barang itu tidak ada dijual.
Suasana di Roxy belum begitu ramai memudah kami menelusuri lorong-lorongnya mencari tempat dimana baterei itu di jual.Dari lantai satu sampai lantai tiga kami telusuri dan baterei hp pun di dapat di lantai 2 lengkap chargernya pun dibeli.Sementara teman yang lain kelihatan sibuk, ada yang membeli kacamata,dan ada yang membeli ikat pinggang maupun cassing hape.
Setelah semua barang pencarian sudah didapat tak terasa jam telah menunjukan pukul 14.00 siang. Perutpun sudah terasa keroncongan karena dari pagi baru di isi bihun goreng Garuda.
Kami berlima turun ke bawah kemudian menyusuri jalan untuk mencari rumah makan.Kamipun bertanya kepada salah satu satpam Roxy dimana ada rumah makan yang bukan fastfood.Satpam bilang ada diseberang jalan .Langsung tanpa menunggu lebih lama lagi kamipun menuju arah yang ditunjukkan satpam tadi.Memang benar disana ada 2 rumah makan padang.
Kami memilih salah satu ,untuk langsung memesan menunya walaupun terbatas tidak ada pilihan yang lain lagi.
Dasar perut memang lagi lapar-laparnya kami semua menikmati hidangan tadi terutama daun singkong rebusnya dengan sambal cabe ijonya bahkan ludes dua piring.Seperti kambing baru ketemu daun nangka saja.Rakus benar dan sangat rakus.
Selesai acara makan siang bersama tadi kamipun segera meninggalkan rumah makan dalam kondisi “full tank”. Tinggal cari taxi untuk pulang ke hotel beristirahat tidur siang sebentar, karena malamnya akan ada acara Sambung rasa untuk seluruh peserta MUNASUS se Indonesia.
Untuk menikmati “makan” ternyata yang dibutuhkan hanya rasa lapar itu sendiri maka makanan apapun yang tersajikan pasti semuanya enak.
Setuju??..............

Kamis, 05 Februari 2009

KARAOKE- aN



Sesuai rencana setelah Raperpus ASTTI yang tuntas di bicarakan sampai Sabtu sore,31 Januari 2009,Acara malam Minggu diserahkan ke masing masing peserta ,panitia hanya menyiapkan makan malam bagi yang tidak ada keinginan makan di luar.Rombongan dari Kalbar merencanakan malam Mingguan dengan nonton di KC 21 film DOOMSDAY. Mumpung , selesai nonton filmnya belum tengah malam ,kami mampir dulu di coffee shop KACHA .Kebetulan di table pojok depan ada MAMA LOREN dan kawan kawan sedang menghibur diri mereka saling gantian jadi penyanyi dadakan. Para penyanyi dadakan tak kalah merdu dari penyanyi tetap Coffee shopnya.
Acara “liar” lainnya ternyata tak diminati oleh rombongan Kalbar yang terdiri dari laki-laki insyaf takut dosa. Berbahagialah para isteri mereka bila membaca blog ini.Seperti BU ANTO,BU INDRAWAN,BU TARNO,BU MARNO DAN BU SYAHDAN.
Berarti sehabis dari acara minum kopi di coffee shop semua kembali ke hotel pada langsung tidur dengan membawa mimpinya masing-masing.Karena keesokan hari harus sudah siap untuk berangkat ke Bandung dengan Bus yang telah disiapkan Panitia pagi sekali.
Memang benar cuaca pagi itu di Jakarta hujan gerimis membuat kita malas untuk bangun subuh,walaupun alarm telah berbunyi azan subuh telah berkumandang dari jam tangan.Sehabis sholat subuh kami langsung mandi dan mengemaskan pakaian sebelum sarapan pagi.
Mumpung masih menunggu teman-teman dari DPD yang lain,saya ambil kesempatan untuk berfacebook ria,sambil ngecek email yang masuk dari handphone NOKIA E71 di area hotspot hotel.Dengan perangkat tadi benar-benar dunia seperti dalam genggaman tangan,kecepatan informasi masuk hanya dalam hitungan detik.
Bis yang akan membawa rombongan ke Bandung sebanyak 3 bis telah stand by di pelantaran parkir hotel.Jam 7.45 rombongan segera naik ke Bis untuk segera bergerak menuju ke Bandung melalui tol Cipularang jarak tempuh diperkirakan 3 jam perjalanan.
Mengingat lamanya perjalanan ,untuk mengisi kebosanan kami adakan karaoke bergiliran dan sebagai pembawa acara mbak Beby Banteng utusan dari DPD Gorontalo.Pembawa acaranya selain cantik,manis dan berkerudung, ternyata terampil membawakan acara karaokean itu.
Cuma sayangnya stok lagunya di VCD lagu jadul, tak ada pilihan lain.Tak ada rotan akarpun jadi.Yang penting ada lagunya dan ada teks.
Karaoke bareng disambut para peserta dengan antusias,yang semula malu-malu ,tiba-tiba menjadi begitu berani tampil untuk tampil berani malu menyumbangkan suara bahkan berduet dengan isteri masing-masing(isteri beneran lho,bukan kontrakan)
Maka berkumandanglah lagu mulai dari Pance Pondaag,Broery,Dewi Yull dan Charles Hutagalung,dinyanyikan secara bergiliran.Kami semua menikmati perjalanan sambil berkaraoke ria dan bertepuk tangan apabila lagu telah selesai dinyanyikan.
Kita jadi teringat pada waktu remaja TAHUN 70 an dulu ketika acara study tour ke luar kota ,bedanya pada waktu itu karaoke belum ada,yang ada hanya bergitar ria berdendang sambil begendang dengan apa yang bisa digendang tak terkecuali dandang penanak nasi.
Sesuai kesepakatan seluruh DPD “wajib!” menyumbangkan lagu dan hasilnya benar sumbang,ha...ha....seperti kumbang menebok tiang.Bahkan perwakilan dari DPD Aceh menyanyi seperti orang memimpin baca doa saja,setiap satu bait lagu dinyanyikan kami serempak berkata”amiiin”.Kami semua tak mempedulikan yang penting “enjoy”.Jadi,jangan tanyakan lagi selama perjalanan semua tertawa-tawa “tekial-kial”.
Efek dari kejadian tadi.Dengan sangat terpaksa bus dihentikan disalah satu rest area di pertengahan perjalanan karena para penumpang sudah tak tahan kebelet untuk membuang minyak,maksudnya pipis.
Perjalanan panjang itu menjadi tak terasa tidak satupun kelihatan penumpang yang tertidur,Bis sudah memasuki kota Bandung karaoke di hentikan.Kita semua bersiap untuk menuju ke Kantor DPP ASTTI yang baru.Disana telah hadir para undangan lain dan dilanjutkan dengan makan siang bersama setelah acara peresmian Kantor baru.Menunya khas Sunda ada lalapan,urap,sayur asem, aneka kerupuk ,rempeyek,ikan asin,daging gepuk,sop,ikan mas pepes,mas goreng,ayam goreng,nasi timbel,nasi liwet,rendang jengkol dan buntil.Benar benar menggugah selera lama.Selesainya acara peresmian semua peserta diinapkan di Hotel Kedaton Bandung.
Memang keberanian untuk memulai sangat sulit, tapi setelah timbul keberanian maka semua persoalan akan menjadi begitu mudah.
Ingin mencoba?.....Silahkan saja.

G A R U D A


“Pak Mei,kita berangkat pagi!”,Kata KoKo Sudaryanto via telpon selulernya.Apa ndak salah tuh ,harus berangkat pagi.Jujur saja, kalau kebetulan ada acara di Jakarta .Saya paling jarang terbang menggunakan flight penerbangan yang pagi,biasanya kita sering ambil penerbangan yang paling sore.Kenapa? karena waktu pagi sampai siang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan segala urusan kerjaan ,lumayankan.Tinggal sorenya kita terbang, sampai di Jakarta Malam hari.Tapi kali ini memang mengezutkan,maaf pakai huruf z bukan j karena barang yang langka kami lakukan.Terbang di pagi hari untuk acara yang di mulai besok hari.Memang sih ,penerbangan kali ini bertepatan dengan arus balik warga keturunan cina yang merayakan Imlek di kota Pontianak.Pada saat dimana penerbangan dari Pontianak menuju Jakarta mencapai peaknya.Mungkin saja itu salah satu alasan, kenapa koko mengambil keputusan kali ini kita menggunakan penerbangan pagi.Pakai pesawat Garuda lagi ,amboi...,memang sudah lama kami tidak menggunakan penerbangan Garuda kalau tidak salah terakhir waktu ada acara di Mataram.Selain harga tiketnya mahal,eh...ketahuan nih selalu pake paket hemat.Bukan juga sih.Hanya kebetulan saja untuk penerbangan langganan dan selalu dapat tiket walau betapapun sulitnya, kita selalu menggunakan BATAVIA .Makanya saya heran penerbangan kali ini menggunakan Garuda flight pertama yang Take off jam 8.15.
Pagi itu saya di jemput Indrawan yang diantar Istrinya Mbak Diah yang selalu setia setiap saat,kalau bukan setia,bukan isteri dong namanya...dan Koko yang kebetulan sekarang telah menjadi tetangga sebelah rumah.
DiBandara Supadio sudah menunggu Ishak Widianto,Sumarno,Sutarno,dan Syahdan sang caleg PBR untuk dapil Kubu Raya Mohon maaf gelarnya nggak tertulis nih....Kami berangkat rombongan terdiri dari 7 orang siap tempur untuk menghadiri MUNASUS ASTTI di hotel Kartika Chandra dari 28 Januari sampai dengan 30 Januari dilanjutkan Raperpus ASTTI tanggal 31 Januari 2009.Serta akan ke Bandung untuk menghadiri acara peresmian Kantor DPP ASTTI yang Baru.
Penerbangan on time,memang Garuda cukup baik soal per on time an.Cuaca dilaporkan cerah jadi selama penerbangan 1 jam 14 menit memang tiada guncangan berarti.
Instruksi cara memasang sabuk pengaman dan pelampung cukup dilakukan melalui layar monitor,tanpa peragaan langsung dari sang pramugari.Cukup sepok juga ya saya nih.....
Tiba pada saat pembagian makanan ringan,eh..dapat juga,biasanya kan hanya satu gelas aqua dan sepotong roti.Tapi ini garuda coi..... sepiring kecil bihun goreng plus sekerat ayam goreng dan soft drink.
Ketika sang pramugari sedang asyik membagikan jatah”ransum”,Dan di layar monitor lagi diputarin lagu-lagu.Saya iseng saja langsung nyeletuk”mbak,ada karaoke kah?”.si mbak hanya tersenyum menjawab,”karaoke ndak ada,yang ada karo koe aku oke!!”.
“haah!!!”,saya kaget mendapat jawaban yang tak terduga seperti itu.
Dasar, si mbak bukannya marah eh malah tersenyum,manis sekaleee......
Insiden sekecil itu saja ,Indrawan langsung ketawa, emang ada yang lucu ya....,di pesawat kok nanyain karaoke.
”ade..ade,jak pak ji nih di pesawat nanyain karaoke”,Iwan ngomong sambel tertawa-tawa meneteskan air mata.Sementara si Anto memberi kode jari telunjuk agak dimiringkan ke atas kening.Mungkin ngasih kode ke pramugari awas itu orang sinting.
Malahan dia bilang ke simbak kalau pada ketinggian tertentu orang ini agak nggak waras.
Kami semua tertawa terpingkal-pingkal,sang pramugari sekali lagi memberikan senyuman.Untung saja di pesawat ndak ada jual bunga,pengen tak kasih tuh,pramugari.Pas ketika saya mau ngambil gambar dengan kamera ke sepiring bihun,si mbak bilang ,”ngambil fotonya,jangan piringnya udah kosong dong”.
Saya bilang ,”waktu masih utuhpun,udah saya shoot mbak,Gimana kalau wajah mbak saya shoot”.
“Ah... nggak usah,jelek nih”,jawab pramugari.Tanpa membuang kesempatan langsung kamera saya arahkan ke si pramugari dalam momen yang tepat.
Tidak beberapa lama kemudian lampu tanda sabuk pengaman harus dipasang menyala. Dan terasa pesawat mulai menurunkan ketinggian.
Pesawat mendarat dengan sukses,emangnya selama ini nggak sukses?.Mudah-mudahan yang nggak sukses hanya Garuda yang mendarat di JOGJA dulu.Masak mendaratnya di tengah landasan dan akhirnya kebablasan keluar landasan.
Memang pelayanan yang prima dari pramugari memberikan kesan,bahwa penumpang adalah raja. Sudah dilaksanakan ,minimal raja selama 1 jam 14 menit.Kesan yang mendalam dapat kami rasakan untuk sementara bisa dibilang puas deh....
Pelayanan prima merupakan ujung tombak dari keberhasilan dari industri jasa penerbangan selain keamanan dan ketepatan waktu terbang(on time). Apalagi dibarengi keramahan dan murahnya senyuman kepada penumpang bukankah itu hal yang mudah untuk dilakukan.
Dalam hati kecil mudah2an lain kali kita bisa menggunakan Garuda kembali.
Bravo Garuda..........

Selasa, 03 Februari 2009

ANTARA SINGKONG REBUS DAN PIZZA


Anak-anak sekarang memang rada aneh. Kalau ditanya kepengen makan apa ketika di tawari makan bersama di luar, jawaban yang diberikan sering membuat kita sebagai orang tua hanya bisa geleng-geleng kepala. Menu makanan mereka pilih pasti yang disebut menu dari luar seperti Pizza, Burger,dan KFC /TEXAS/CFC.
Dasar lidah orang tua yang masih melayu. Makanan tersebut selain bisa membikin lidah merasakan rasa yang tak tentu rudu, perut pun kadang ikut – ikutan mules. Mungkin juga cacing di perut ikutan protes kok hari ini makanan yang masuk kayak beginian, maksudnya tak seperti biasanya.
Pernah suatu ketika, pas saat kami sekeluarga pergi ke Jakarta, diajak om dan tantenya serta adik-adik sepupunya yang tinggal di Jakarta ke Pizza Hut di Pondok Indah Mall karena kebetulan dekat dari Rumah. Saat itu Pizza Hut belum ada di Pontianak. Ketika makanan bentuknya bulat-bulat lebar yang ditengahnya ada bermacam-macam isinya .Dan ada juga yang berbentuk seperti mie tapi agak kaku dari mie biasa (katanya sih spagetti) telah tersaji di meja. Kejadian makan Pizza kembali terjadi beberapa kali ketika pizza hut membuka cabang di Pontianak. Baik waktu di Gajah mada mall dan sekarang di Ayani Mall. Mereka semua bisa makan dengan lahap sementara sampai saat ini, saya masih belum bisa merasakan nikmatnya makan benda bulat-bulat lebar itu. Eh.....mereka malah bilang, “Dasar babeh orang kampung aja”. Habis mau gimana, dibilang enak, tapi nggak bisa menikmati. Mau pesan yang lain ,restoran tersebut nggak ada jual selain barang itu. Terpaksa kita hanya bisa menikmati tontonan mereka lagi makan.
Tiba giliran waktu saya, entah kenapa kepengen benar singkong rebus. Saya bilang ke Ibu mereka, tolong carikan singkong yang empuk bukan yang ganyut. Saya lagi kepengen makan singkong rebus. Pergilah kami ke Pasar Dahlia untuk mencari singkong itu. Kami pilih yang baik dan beli 2 kilo seharga Rp.2.500/perkilonya. Sebagai pelengkapnya kami beli kelapa parut yang agak muda dan susu kental kalengan.
Singkongnya di kupas dan dipotong kurang lebih 10 cm kemudian direbus dengan cara dipresto. Setelah matang, singkong matang diangkat kemudian ditaburi parutan kelapa dan susu kental diatasnya. Rencananya juga akan di taburi parutan keju biar agak modern gitu loh...........
Apalagi cuaca di Pontianak akhir-akhir ini setiap sorenya sering hujan. Makan singkong rebus sambil ditemani secangkir kopi hangat. Anda bisa bayangin sendirilah...! Orang Pontianak bilang “Mertua lewat kagak kelihatan!”
Si anak pun mencoba nimbrung, “Makan apa beh?”.... “Roti Jepang,nih”, Jawabku sekena saja. “Mau,....mau beh”, mereka langsung tancap. Mereka pikir roti Jepang beneran. “Ini sih singkong beh!”,kata si Sulung. Singkong kalau sudah dilumuri parutan kelapa dan susu kental secara kimia berubah wujud menjadi roti Jepang. Namanya menjadi ‘singkonge klapae dan enake........’
Kita sebagai orang tua sudah saatnya harus berlaku demokratis dalam mengambil sikap. Baik dalam menentukan pilihan selera, hobby dan cita-cita mereka untuk masa depannya. Kita hanya memberikan pengalaman sedangkan keputusan silahkan mereka yang pilih selama itu positip. Karena Dunia mereka sudah berbeda tantangannya juga berbeda.
Seperti senandungnya Whitney Houston dalam lagunya “Greatest Love Off All”
I believe that children are our future
Teach them Well
And let them all the beauty they posses inside
Give them a sense of pride
To make it easier,let the children’s laughter
Remind us how we used to be,.................