Minggu, 22 Februari 2009

C E R A I


Situasi perpolitikkan di tanah air semakin hari semakin menghangat ,manuver para kandidat calon presiden masuk babak pembukaan, bidak-bidak catur sudah mulai digerakan untuk mencari posisi-posisinya.Pembicaraannya sudah melanda hampir disemua lini warung kopi.Semua lapisan masyarakat hangat membicarakan dengan versi dan menurut analisa-analisanya masing-masing mulai dari tingkat tukang parkir sampai ke dunia akademikpun ada disana.Analisa bisa berdasarkan teory akademik maupun kelas amatiran.Apapun levelnya semua bisa menambah wacana keilmu pengetahuan setiap orang.Mendengarkan perbincangan mengenai perkembangan pencalonan presiden dari sudut pandang masyarakat warung kopi kelas 2000 perak cukup mengasyikkan juga.Banyak hal yang kadang kita mendapatkan berita yang mengejutkan diluar perkiraan .Memang benar juga ,kita sering terpaku dari berita yang dirilis koran maupun stasiun televisi berdasarkan narasumber pengamat si A,si B yang kadang jauh meleset dan sering tak ada malunya apabila pengamatannya salah besar,dan anehnya merekapun masing sering dimintakan pendapatnya.
Daripada kita disajikan pengamatan yang saya rasa biasa-biasa saja lebih baik kita mendengar pengamat amatir kelas warung kopi yang kalau hasilnya salah ,kita bisa maklumi namanya saja pengamat kelas kopi pancong.
Salah satu perbincangan yang cukup menarik yang pernah saya dengar tentang kemungkinan akan bercerainya pasangan SBY-JK,juga menjadi hotnews warung kopi disetiap sudut kota pontianak .Menjadi begitu menarik karena begitu menguatnya tarikan dari dalam partai GOLKAR agar JK berani mengajukan diri menjadi calon Presiden.Sedemikian kuatnya tarikan internal dari partai GOLKAR sampai-sampai 33 DPD mendesak JK dalam rapat konsultasi nasional partai.Sehingga sudah menjadi ketentuan apabila semua DPD menginginkan makanya otomatis DPP tidak dapat berbuat apa-apa.
Tetapi yang namanya dunia politik tidak ada yang namanya harga bandrol semua selalu dipasang pada posisi ada nilai tawarnya,maka dengan tingkat kejelian yang tinggi sang ketua DPP menjawab akan melakukan sholat istikarah dulu.Maka harga bandrolnya masih dalam koridor nilai tawar, yang tentunya setiap saat akan bisa berubah kembali.
Memang harus diakui juga saat ini calon pasangan Presiden dan Wapres dari partai manapun yang akan keder(ngeper) juga jika SBY-JK masih tetap bersatu.Dwi tunggal yang selalu saling mengisi dan menguasai permasalahan masing-masing tugasnya,sehingga semua persoalan bisa diselesaikan berkat kekompakannya.
Jadi tidak ada pilihan lain yang nama politik tentunya segala strategi harus dijalankan.Maka diupayakan jurus awal berusaha untuk memisahkan SBY-JK terlebih dulu.Apabila SBY dan JK maju sendiri sendiri, maka calon kandidat lain menjadi punya peluang sama besar dibanding dengan SBY-JK maju bersama kembali.Sebagai perumpamaan pasangan ganda bulutangkis kita Rexi dan Ricky subagja,mana yang bertugas mengatur serangan dan mana yang bagian menyemes mereka bisa berbagi tugas dengan baik dan hasilnya mendali emas olympiade.
Begitu DPD GOLKAR mengeluarkan pernyataan JK maju Capres langsung disambut Sri Sultan dengan pernyataan siap meladeni untuk bertarung dalam pemilu presiden mendatang.Walaupun hitung-hitungan kalau JK maju menjadi Capres akan ada resikonya, dan melihat sepak terjang selama ini JK merupakan type pemimipin yang berani mengambil resiko karena latar belakang beliau yang pengusaha sudah terbiasa mengambil resiko.Selain itu beliau walau hanya dengan peran wapres saja bisa dengan berani dan cerdas dalam menyikapi persoalan bangsa sehingga SBY banyak terbantu dalam menyelesaikan masalah bangsa.Bisa –bisa saja pilihan ini memang benar akan diwujudkannya.Sementara kubu SBY dengan bijak menyikapi ini dengan tetap menciptakan satu ruangan mediasi dalam harga tawar ,bukan putus harga.
Yang namanya politik memang tidak ada yang abadi tetapi politik masih bisa dihitung-hitung berdasarkan pengamatan selama beberapa kali pemilihan Presiden di Indonesia.Belum pernah sekalipun ada presiden yang bukan orang Jawa,kecuali Habibie itupun merupakan akibat dari proses terjadinya pergantian dari kekuasaan pasca reformasi bukan dari pemilu.
Kondisi pilpres yang one man one vote,dan realita jumlah penduduk di pulau Jawa merupakan mayoritas bisa jadi hitungan, ini menjadikan acuan oleh pengamat tingkat warung kopi,untuk menyatakan sangat sulit capres yang bukan Jawa untuk bisa terpilih.
Tetapi ada sebagian menyatakan ini hanya manuver GOLKAR untuk minta jatah lebih dalam penentuan kabinet apabila memenangi Pilpres,atau untuk mendongkrak suara pemilu legislatif dengan menggunakan popularitas JK,berarti manuver DPD-DPD itu demi untuk kepentingan para calegnya dalam pemilu legislatif 9 April 2009 dan sah-sah saja ,namanya stimulus politik dari JK untuk para Calegnya.
Memang kata cerai mudah diucapkan tapi perlu waktu lama untuk bisa diwujudkan dan mesti dipikirkan berjutakali untuk sebuah perkawinan.
Maka simaklah sepotong bait lagu dari ONCE “Aku Mau”
Kau boleh acuhkan diriku..... Dan menganggap aku tak ada..... Tapi tak merubah perasaanku Kepadamu....... Kuyakin pasti suatu saat Semua kan terjadi.... Kau kan mencintaiku Dan tak pernah Melepasku........

Tidak ada komentar: