Selasa, 20 Januari 2009

Izinkanlah Aku Untuk berPOLIGAMI


Semenjak melewati 20 tahun usia perkawinan dan kasus syekh puji merebak di mass media termasuk televisi, keinginan untuk berpoligami semakin menguat di hati. Tapi bagaimana caranya untuk menyampaikan keinginan ini sehingga mendapat izin dan restu dari sang istri.Sudah bosan kayaknya mengisi hari –hari dengan sesuatu yang sudah out of date.Bukankah hari hari akan lebih menyenangkan apabila kita isi hari-hari dengan hal baru. Tantangan untuk bisa menyampaikan keinginan itu sangat memicu andrenalin yang dari hari kehari semakin menantang.
Tinggal atur strategi bagaimana saya harus menyampaikan hal tersebut. Denyut jantung rasanya semakin cepat, lidah rasa kelu untuk mulai sekedar mengucap.Untuk mengucapkan satu patah kata, sepotong kalimat, ”Izinkan aku berpoligami,istriku sayang”. Maju mundur langkah, bolak-balik menunggu satu kesempatan.
Aku harus berani memulai dan aku harus dan harus berani mencoba menyatakan sepatah kalimat tersebut dihadapan istriku yang telah mengisi hidupku hampir 20 tahun.Aku tidak mau jadi korban sinetron suami-suami takut istri, aku ndak mau jadi Karyo, Sarmili, uda Faisal dan Bang Tigor yang badannya gede doang, nyalinya semut, kecil! Pokoknya aku harus..... berani!!!!!
Bila perlu aku harus minum jamu, karena aku pikir jamu kuat lelaki ada, jamu berani lelaki pasti juga ada. Apa ada ya......?
Bagaimana strateginya, itulah yang selalu menjadi pikiranku setiap malam sebelum mata mau terpejam. Bayang-bayanganku hanya kemarahan membludak menyentuh langit-langit rumah yang walaupun sudah kubuat begitu tinggi. Situasi yang tepat menurut teori psikologi, tunggu keadaan dan suasana sang istri lagi gembira atau pada saat anak anak lagi tidak ada di rumah. Mereka biasanya sudah ada acara sendiri-sendiri. Anak-anak yang waktu kecilnya sangat gampang jika diajak jalan-jalan tanpa ada pertanyaan mau jalan kemana? Makan apa? Lama nggak jalannya? Yang penting jalan mereka pasti nurut .
Tapi begitu mereka beranjak remaja, setiap diajak jalan-jalan pasti dibuntuti seribu pertanyaan dan biasanya di akhiri sepatah kata, ”ndak jadi ikutlah”.
Telah tiba saat yang tepat, yaitu saat di meja makan ketika kami sedang hanya berdua dirumah di malam hari. Suasana kubuat romantis sekali lilin ku hidupkan dua biji. Lampu listrik kumatikan. Ehh...sorry lampu listrik memang sering mati. Jadi tak perlu dimatikan memang sudah mati dari sononya.
Makan malam yang romantis dengan menu cincalok pemangkat,daun singkong rebus dari Rasau Jaya, tempe goreng, jengkol rendang ”UMI”, ikan asin bulu ayam dari Kubu, dan kerupuk mamang merk ”idaman”. Sebagai penghangat lidahnya tak lupa sambal belacan ketapang yang pedasnya high voltage..1000 volt. Kami berdua makan sampai ‘letih’ ingat sampai ‘letih’.Bukan sampai kenyang ye...
Selesai makan sampai kerongkongan mengeluarkan suara ”eeheek”,saya berani memulai pembicaraan,
”Bu,tak terasa kita sudah 20 tahun berumah tangga”.
Belum selesai kata yang ku ucapkan langsung dipotong,
”emangnya kenapa?”
”Begini bu, kenapa ya,hidup semakin terasa membosankan? Kayaknya harus ada reformasi nih”.
Yang di maksud reformasi itu loh,saya ingin berpoligami.
”Apa berpoligami...?”,suara si Ibu meninggi lilin padam satu biji.
”Apa saya sudah membosankan,sehingga nafsu liarmu tak tertahankan lagi,kau tiru tuh AA G,SY PJ (mohon maaf inisial saja,red),dasar bapak nih tak tahu diri..!!!”.Si Ibu merepet(ngomong panjang tak tentu rudu dan cepat tanpa titik koma,red).Sampai kapanpun bapak tidak diizinkan berpoligami. Saya tak mau di madu...! biarkan madunya ada di kulkas saja. Kecuali??....”
”Hah..! Kecuali?”,
”Iya, kecuali,... dengan LUNA MAYA,SANDRA DEWI,HAPPY SALMA dan lain-lain (nama artis artis cantik luar negeri,red)”.
“Sabar bu..”,yang dimaksud mau poligami itu,Saya Sudah bosan dengan laptop lama. Perlu diganti yang baru,uang mukanya 2 juta, sisanya dicicil setahun perbulannya rp.XXX.000,-(demi rumah tangga kita sengaja rahasiakan).
Lagaknya mo plgm tdk thnya bl lptp jk krdt dk ckk lg. Maaf bahasa SMS.
Terjemahan bebasnya lagaknya mau poligami tidak tahunya beli laptop jak kredit dokunya cekak.
Istilah poligami itu sama dengan punya isteri kedua, kalau tentara isteri keduanya senapan, polisi isteri keduanya pistol, hansip isteri keduanya pentungan, dan saya isteri keduanya cukuplah laptop.
Tiba-tiba ‘Byyaarrrr’ lampu PLN menyala, mulut kita berdua kelihatan jelas.... jelas kepedasan kena sambal 1000 volt dengan aroma bau jengkol.....

Tidak ada komentar: