Sabtu, 24 Januari 2009

S E L U A N G


Sudah lama saya tidak menikmati hobby mancing di laut lepas.Mungkin ada sekitar satu tahunan,semenjak peristiwa kapal yang kami gunakan terjadi masalah di slang penyalur bahan bakarnya putus dan alas koppelnya pecah.Membuat kapal tidak bisa bergerak secara maksimal padahal cuaca saat itu pas lagi buruk, hujan dan bergelombang sedangkan muara sungai masih belum kelihatan.Kapal bergerak dengan kemampuan minimal dalam cuaca buruk sementara acuan arah pantai tidak kelihatan.Juragan kapal pak Anwar hanya mengandalkan arah alunan gelombang yang pasti mengarah ke tepi pantai tapi yang jelas entah pantai mana dan terpenting sampai ketepi pantai dulu,urusan tepinya dimana itu belakangan.Sementara malampun sudah tiba cuaca masih belum mau bersahabat.Untuk itu kami semua berdoa dengan sebisa-bisanya agar kemampuan kapal yang minimal itu tidak makin parah lagi.Untungnya tidak berapa lama kemudian karena cuaca tambah malam, lampu-lampu dipantai sudah mulai kelihatan sehingga patokan kami sudah bisa untuk menentukan arah menepi.Pelan-pelan kapal kami pun sampai ke tepi pantai namun posisi muara sungai masih jauh.Biasanya kalau tidak ada masalah kapal sudah dapat merapat ke dermaga Kuala Mempawah sore hari sekitar jam 4 sore hari itu kami baru bisa merapat dengan selamat jam 10 malam.
Hobby mancing memang kadang menyenangkan kita bisa melepaskan kepenatan kerja mengisi hari libur dengan memancing sambil menikmati hasil pancingannya.Kebiasaan kami bila memancing sambil membawa alat masak dan bumbu asam pedas yang sudah kami persiapkan termasuk nasi matangnya.
Biasanya apabila kami berangkat pagi hari dan sampai ketengah laut itu sekitar jam 10 siang tepat makan siang ikan yang kami pancing sudah kami dapatkan untuk lauk makan siang.Jenis ikan yang di dapatkan pun sudah beragam ada ikan Otik,Semerah,Kerisi,dan Jebung.Semua kami masak asam pedas ,wuiih.... enak benar makan ikan segar di tengah laut.Acara makan yang selalu kadang-kadang bikin rindu untuk mengulang dan mengulang.
Memancing menjadi hobby ,karena sejak kecil kami tinggal dalam lingkungan parit dan sungai kapuas. Di era tahun 70 an untuk sekedar mencari ikan untuk lauk makan saja didapat dengan mudah.Kondisi parit yang masih bersih belum sempit seperti sekarang,sungai Kapuas belum tercemar limbah pabrik kayu.Segala jenis ikan mudah didapat dengan dipancing. Bila musim air pasang besar biasanya pada bulan Desember dan Januari kita cukup mancing di dapur Rumah atau di kolong cucian piring,ikan seluang dengan mudah kita dapatkan.Untuk mendapatkan lebih banyak lagi kita bisa mancing di parit ketika pasang air baru merambat naik .Umpan yang digunakan bisa bermacam macam bisa cacing,lalat,bulir nasi,dan telor kerenggepun ikan seluang doyan.
Tetapi di masa sekarang jangankan mau mancing di belakang dapur ,di paritpun ,paritnya sudah lenyap dan tak berair lagi.
Untuk makan jenis ikan seluang yang jika digoreng kering, gurih sekali rasanya sudah sangat sulit.Dipasar ikanpun ikan seluang sulit sekali di cari.Mudah-mudahan jangan punah.
Ikan yang selalu kami beli bila ada di pasar ,tak peduli berapa harganya.Walaupun mahal karena kami pikir sebuah nostalgia masa lalu memang selalu punya harga.Seperti barang antik.Ikan seluangpun saya pikir akan menjadi ikan antik.

Tidak ada komentar: